My Baby

My Baby

Thursday 3 March 2011

Kharakteristik Bahasa Indonesia Keilmuan (BIK) dan Bahasa Ragam Ilmiah

Karakteristik Umum BIK
BIK merupakan media pemapar berbagai gagasan keilmuan baik berupa konsep, fakta, prinsip, prosedur, teori, atau yang lainnya. Dalam penulisan karya keilmuan perlu diperhatikan asas:
a.    Keobjektifan
b.    Kejelasan
c.    Keringkasan
d.   Kelogisan
e.    Kepaduan
f.     Koherensi
g.    Penekanan
Mengacu pada tujuh asas di atas maka secara umum BIK mempunyai lima karakteristik yaitu:
a.    Objektif
b.    Ringkas dan jelas
c.    Cendekia
d.   Formal
e.    Konsisten/ajek

Pengertian dan Ciri-ciri Bahasa Ragam Ilmiah
Bahasa Indonesia Ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar. Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam Bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam Bahasa Indonesia baku. Jadi, Bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam Bahasa Indonesia baku yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar.
Meski sama-sama baku, tetapi ada perbedaan dalam penggunaan
Bahasa Indonesia baku untuk kegiatan kenegaran dan untuk kegiatan ilmiah. Dalam kegiatan ilmiah, penggunaan Bahasa Indonesia yang baku harus sesuai dengan sifat keilmuan yang meliputi: benar, logis cermat dan sistematis. Selain itu, menurut Nazar (2004:8), penggunaan Bahasa Indonesia dalam kegiatan ilmiah, baik apakah itu dalam bentuk tulis maupun lisan, yang juga harus diperhatikan adalah kelengkapan, kecermatan, dan kejelasan pengungkapan ide. Ini dilakukan untuk menghindari terjadinya salah tafsir dalam kegiatan ilmiah.
Ciri-ciri ragam Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan menurut Suwignyo (2008:11) adalah sebagai berikut:
1.    Objektif: kata-kata yang digunakan harus netral/tidak memihak dan berorientasi pada gagasan/objeknya.
2.    Ringkas dan Jelas: komunikasi keilmuan adalah komunikasi lugas dan langsung pada inti informasi. Oleh sebab itu unsur bahasa yang digunakan juga lugas dengan menghindari kata-kata metaforis atau kata-kata konotatif. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur bahasa.
3.    Cendekia: kecermatan dalam pemilihan kata. Penulis harus mampu memilih kata dengan cermat sehingga pernyataannya terbentuk dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak.
4.    Formal: Bahasa Indonesia yang digunakan untuk kegiatan keilmuan harus bersifat formal.
5.    Konsisten/Taat Asas: Penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata/istilah, bentukan kata, dan penggunaan singkatan. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan secara konsisten.

Sedangkan menurut Nazar (2004:9) ciri ragam Bahasa Indonesia Ilmiah adalah sebagai berikut:
1.    Kaidah bahasa Indonesia yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah pada Bahasa Indonesia baku, baik kaidah tata ejaan maupun tata bahasa (pembentukan kata, frasa, klausa, kalimat, dan paragraf).
2.    Ide yang diungkapkan harus benar, sesuai dengan fakta yang dapat diterima akal sehat (logis).
3.    Ide yang diungkapkan harus tepat dan hanya mengandung satu makna. Hal ini tergantung pada ketepatan memilih kata dan penyusunan struktur kalimat. Jadi, kalimat yang digunakan efektif.
4.    Kata yang dipilih harus bernilai denotatif yaitu makna yang sebenarnya.
5.    Ide diungkapkan dalam kalimat harus padat isi/bernas. Oleh sebab itu, penggunaan kata dalam kalimat seperlunya, tetapi pemilihannya tepat.
6.    Pengungkapan ide dalam kalimat ataupun alinea harus lugas yaitu langsung menuju pada sasaran.
7.    Unsur ide dalam kalimat ataupun alinea diungkapkan secara runtun dan sistematis.
8.    Ide yang diungkapkan dalam kalimat harus jelas sehingga tidak menimbulkan salah tafsir.

Penggunaan Bahasa Ragam Ilmiah
a.      Objektif
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
1.      Kita tentu sering mendengar istilah tentang ilmu jiwa.
2.      Barangkali yang mula-mula terpikir oleh kita bahwa ilmu jiwa tentu membahas masalah ilmu jiwa.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
1.      Istilah ilmu jiwa sering terdengar/didengar akhir-akhir ini.
2.      Barangkali yang mula-mula terpikirkan ialah bahwa ilmu jiwa tentunya membahas masalah kejiwaan.
Berdasarkan contoh tersebut ternyata bahwa dalam penggunaan BIK yang ditekankan adalah keobjektifan. Kata-kata yang digunakan netral/tidak memihak dan berorientasi pada gagasan/objeknya. Penggunaan kata yang bersifat subjektif, ekstrem/mutlak, dan emosional dihindari.
b.      Ringkas dan Jelas
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar dan tidak memberikan penjelasan apa-apa tentang topik itu karena tidak lebih dari mengulang kata-katanya saja.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
“Tidak diragukan lagi bahwa keterangan seperti itu masih samar.”
Kata masih samar berarti tidak memberikan penjelasan apa-apa dan seterusnya. Oleh karena itu, penggunaan kelompok kata yang bercetak miring mubazir atau boros. Komunikasi keilmuan harus langsung pada inti informasi dengan cara menggunakan unsur bahasa, misalnya kata/istilah yang memang diperlukan untuk memaparkan informasi keilmuan.
c.       Cendekia
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Suatu perencanaan apabila diikuti oleh pengendalian yang teratur dapat mengha-silkan penghematan-penghematan di dalam perusahaan yang sekaligus akan memperkuat kemampuan perusahaan dan memberi saran-sarankepada mana-jemen.
Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
“Suatu perencanaan dan pengendalian yang teratur dapat menghasilkan berbagai penghematan, memperkuat daya saing perusahaan, dan memberikan masukan kepada sistem menajemen atau saran-saran rekomendasi kepada pihak manajer/pengelola.”

Kalimat pertama menyatakan 3 gagasan, yaitu perencanaan yang diikuti pengendalian dapat menghasilkan penghematan, memperkuat kemampuan, dan memberikan saran kepada manajemen. Yang membingungkan pemahaman ialah benarkah perencanaan yang diikuti pengendalian dapat memberikan saran-saran kepada manajemen? Terdapat kerancuan pemahaman antara manajemen, sistem manajemen, dan manajer atau dengan kata lain pengelolaan, sistem pengelolaan, dan pengelola. Saran-saran atau rekomendasi seharusnya ditujukan kepada personal/orang, sedangkan masukan atau in put ditujukan pada lembaga atau sistem.
Pada kalimat kedua, penulis lebih cermat dalam memilih kata. Kecermatan/ketelitian dalam memilih kata, frasa, kalimat dan sebagainya merupakan cirri kecendekiaan. Dengan kecendekiaan, penulis dapat membentuk pernyataannya dengan tepat, cermat, logis, dan abstrak.
d.      Formal
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
Dalam penelitian ini akan mencoba melihat sejauh mana hal-hal yang dikemukakan di atas berkembang dalam lingkungan perusahaan secara efektif.
Kalimat di atas fungsi subjek dan keterangan tidak jelas. Jika penelitian ini berfungsi subjek maka tidak perlu diberi pengantar kata depan dalam dan sejenisnya. Jika kata dalam penelitian ini berfungsi sebagai keterangan diikuti bentuk verba pasif di- .untuk memenuhi ciri formal, kalimat tersebut perlu diubah sebagai berikut.
a.       … penelitian ini akan mencoba … (fungsi subjek), atau
b.      … dalam penelitian ini akan dicoba … (fungsi keterangan).
e.       Konsisten/Taat Asas
Perhatikan kata yang dicetak miring pada kalimat berikut!
a.       Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah menghimpun data lapangan, mengolahnya, dan memberikan penafsiran.
b.      Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian keilmuan.
Kata menghimpun, mengolah, penafsiran, menjadi kumpulan, analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan secara tidak konsisten.
 Bandingkan dengan kalimat di bawah ini!
a.       Mula-mula yang dilakukan peneliti adalah mengumpulkan data lapangan, menganalisisnya, dan memberikan interpretasi.
b.      Kumpulan data lapangan, hasil analisis, dan interpretasi adalah bagian yang sangat penting dalam penelitian keilmuan.
Kalimat di atas penggunaan kata mengumpulkan, menganalisis, dan interpretasi menjadi kumpulan, analisis, dan interpretasi kalimat yang digunakan dengan konsisten.

Penggunaan unsur bahasa dalam karya keilmuan digunakan secara konsisten. Unsur kebahasaan yang dimaksud adalah kosakata/istilah, bentukan kata, dan penggunaan singkatan. Hal itu berbeda dengan diksi dalam karya nonkeilmuan yang lebih menekankan pada kevariasian penggunaan kata. Dalam karya keilmuan jika sebuah istilah atau kata digunakan maka selanjutnya istilah/kata tersebut digunakan secara konsisten.

No comments:

Post a Comment