My Baby

My Baby

Thursday 3 March 2011

Manajemen Keuangan Pendidikan

Pengertian Manajemen Keuangan Pendidikan
Manajemen merupakan usaha atau tindakan ke arah pencapaian tujuan. Manajemen merupakan sistem kerjasama yang melibatkan secara maksimal kontribusi manusia, material, dana dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi.  
Manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi-fungsi keuangan. Sedangkan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus dilakukan oleh mereka bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Fungsi manajemen adalah menggunakan dana dan mendapatkan dana.
Konsep manajemen dapat digambarkan dalam kalimat seperti “membuat keputusan, memberi perintah, menetapkan kebijakan, menyediakan pekerjaan dan sistem reward (imbalan) dan mempekerjakan orang untuk melaksanakan kebijakan”. Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan dengan kecakapan dan pengalaman personil. Supaya berhasil, manajemen harus melaksanakan secara efektif fungsi-fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian fungsi utama manajemen eksekutif, sedangkan pengawasan merupakan fungsi manajemen operasional (lower manajemen). Pelaksanaan ketiga fungsi utama tadi perlu keterlibatan (partisipasi) dari tiap tingkatan manajemen.

Konsep dan Penerapan Manajemen Keuangan
Konsep Manajemen Keuangan
Konsep manajemen keuangan dapat digambarkan dalam kalimat seperti “membuat keputusan, memberi perintah, menetapkan kebijakan, menyediakan pekerjaan dan sistem reward (imbalan) dan mempekerjakan orang untuk melaksanakan kebijakan.” Manajemen menetapkan tujuan yang akan dicapai dengan mengintergasikan pengetahuan dan keterampilan dengan kecakapan dan pengalamam personil. Supaya berhasil, manajemen harus melaksanakan secara efektif fungsi-fungsi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan. Perencanaan dan pengorganisasian fungsi utama manajemen eksekutif, sedangka pengawasan merupakan fungsi manajemen operasional (lower management). Pelaksanaan ketiga fungsi utama tadi perlu keterlibatan (partisipasi) dari tiap tingkatan manajemen. (Usry, Hammer, 1991:2)
Manajemen memiliki tiga tahapan penting, yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan dan tahap penilaian (evaluasi). Tiga tahapan tadi apabilia diterapkan dalam manajemen keuangan adalah menjadi tahap perencanaan keuangan (budgeting) dan tahap pelaksanaan (accounting) dan tahap penilaian (auditing). (Thomas. H. Jones, 1985:22)

Penerapan Manajemen Keuangan
a.Penganggaran (Budgeting)
Penganggaran merupakan proses kegiatan atau proses penyusunan anggaran (budget). Budget ini merupakan rencana operasional yang dinyatakan secara kuantitatif dalam bentuk satuan uang yang digunakan sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan lembaga dala kurun waktu tertentu (Nanang Fattah, 2000). Budget may be defined as the financial plan for the future, usually for one year but posby a longer od shorter period of time. (Thomas H. Jones, 1985:2). Sementara kalau anggaran sektor publik adalah sebuah proses yang dilakukan oleh organisasi sektor publik untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya kedalam kebutuhan-kebutuhan yang tidak terbatas. (Freeman dalam Deddi Nordiawan, 2006:48)
Dari pengertian tersebut, menggungkapkan peran anggaran dalam pengelolaan kekayaan sebuah organisasi publik. Organisasi sektor publik tentu berkeinginan memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat tetapi sering terkendala oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki, maka anggaran memiliki fungsi dan peran penting
1.Fungsi Anggaran
Berikut ini terdapat beberapa fungsi anggaran, sebagai berikut:
a)Anggaran sebagai Alat perencanaan
Dengan fungsi ini organisasi tahu apa yang harus dilakukan dan ke arah mana kebijakan dibuat.
b) Anggaran sebagai Alat Pengendalian
Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menghindari adanya pengeluaran yang terlalu besar (overspending) atau adanya penggunaan dana yang tidak semestinya (misspending).
c) Anggaran sebagai Alat kebijakan
Dengan adanya anggaran organisasi sektor publik dapat menentukan arah atas kebijakan tertentu.
d) Anggaran sebagai Alat politik
Dengan adanya anggaran dapat dilihat komitmen pengelola dalam melaksanakan program-program yang telah dijanjikan.
e) Anggaran sebagai Alat koordinasi dan komunikasi
Dengan dokumen anggaran yang komprehensif sebuah bagian atau unit kerja atau departemen dapat mengetahui apa yang harus dilakukan dan apa yang akan dilakukan oleh masing-masing bagian atau unit kerja lainnya.
f) Anggaran sebagai Alat Penilaian Kinerja
Anggaran adalah suatu ukuran yang bisa menjadi patokan apakah suatu bagian/unit kerja telah memenuhi target baik berupa terlaksananya aktivitas maupun terpenuhinya efisiensi biaya.
g) Anggaran sebagai Alat Motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat komunikasi dengan menjadikan nilai-nilai nominal yang tercantum sebagai target pencapaian.
2.Prinsip-prinsip
Prinsip-prinsip penyusunan anggaran apabila dikaitkan dengan anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian menurut Nanang Fattah (2000:49) adalah sebagai berikut:
a)Adanya pembagian wewenang dan tanggung jawab yang jelas dalam sistem manajemen organisasi.
b)Adanya sistem akuntansi yang memadai dalam melaksanakan anggaran.
c)Adanya penelitian dan analisis untuk menilai kinerja organisasi.
d)Adanya dukungan dari pelaksana dari tingkat atas hingga yang paling bawah.

Sedangkan prosedur penyusunan anggaran adalah sebagai berikut:
1)Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode anggaran.
2)Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa dan barang.
3)Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya merupakan pernyataan finansial.
4)Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan dipergunakan oleh instansi tertentu.
5)Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dan pihak yang berwenang.
6)Melakukan revisi usulan anggaran.
7)Persetujuan revisi usulan anggaran
8)Pengesahan anggaran.

b.Akuntansi (Accounting)
Akunting adalah bahasa yang digunakan untuk menggambarkan hasil kegiatan ekonomi.sebagaimana diungkakap oleh Henke O. Emerson, (1991:3) “Accounting is the language used to describe the result of economic activities”. Kegiatan-kegiatan tersebut melibatkan konversi (perubahan) sumber daya yang ada menjadi barang dan jasa yang bisa dipakai. Oleh karena itu, akunting berkaitan dengan mengukur dan menyikap hasil dari kegiatan konversi sumber daya tadi. Teknik manajemen yang digunakan adalah MBO (management by objective). Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan finansial (keuangan) di dalam organisasi laba dan nirlaba. Accounting is the process of clasifying, recording, and summarizing finansial transactions and sometimes, describing organizational activities that accompany those transactions. (Thomas H. Jones, 1985:22).
Komponen-komponen sisitem Akuntansi, secara tradisional sisitem akuntansi terdiri dari komponen-komponen berikut:
1.Bagan Perkiraan/Akun
   a. Aktiva
   b. Utang
   c. Aktiva bersih
   d. Pendapatan
   e. Belanja

2.Buku besar
Buku besar mengklasifikasikan informasi pencatatan, dimana bagan perkiraan atau akun bertindak sebagai daftar isi buku besar. Dalam sistem manual, ringkasan total dari seluruh jurnal dimasukkan ke dalam buku besar setiap bulannya dimana hal ini dilakukan selama satu tahun dan dilaporkan pada tanggal neraca. Dalam sistem terkomputerisasi, data secara khusus dimasukkan ke sistem sekali saja. Saat entri data telah disetujui oleh pemakai, perangkat lunak memasukkan informasi itu keseluruh laporan, dimana angka yang dicatat akan muncul.
3.Jurnal
Jurnal digunakan untuk mencatat semua transaksi akuntansi, sebelum diklasifikasikanke buku besar. Jurnal mengatur informasi secara kronologis dan sesuai dengan jenis transaksi. Contoh:
a. Jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas adalah suatu pencatatan secara kronologis atas cek yang ditulis, yang dikategorikan manurut bagan perkiraan atau akun.
b. Jurnal untuk mencatat transaksi penerimaan kas adalah pencatatan secara kronologis atau seluruh setoran yang dibuat, yang dikategorikan menurut bagan perkiraan atau akun.
c. Jurnal untuk mencatat transaksi gaji, yaitu jurnal yang mencatat seluruh transaksi yang terkait dengan penggajian.
d. Jurnal untuk mencatat transaksi pengeluaran kas dan piutang merupakan bagian akun pertambahan biaya dan pendapatan. Jurnal ini bermanfaat untuk mengelompokkan transaksi pertambahan biaya dan pendapatan yang terlalu banyak melalui jurnal.
4.Buku cek
Buku cek menyajikan kombinasi jurnal dan buku besar. Sebagian besar transaksi keuangan akan dicatat melalui buku cek, dimana tanda penerimaan yang disetor ke dan dari saldo pembayaran dibuat.

c. Auditing
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentang informasi tang dapat diukur mengenai suaatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi maksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.
Untuk melaksanakan audit, diperlukan informasi yang dapat diverifikasi dan sejumlah standar (kriteria) yang dapat digunakan sebagai pegangan pengevaluasian informasi tersebut. Agar dapat diverifikasi, informasi harus dapat diukur. Informasi yang dapat diukur memiliki berbagai bentuk. Dalam auditing data akuntansi yang menjadi pokok adalah meenentukan apakah informasi yan tercatat telah mencerminkan dengan benar kejadian ekonomi pada periode akuntansi.

Implementasi di Lapangan
Manajemen keuangan pendidikan yang akab dijadikan contoh kajian disini adalah manajemen keuangan di tingkat mikro, satuan pendidikan atau lembaga penyelenggara pendidikan sekolah. Setiap sekolah seyogyanya meiliki rencana strategis untuk periode waktu tertentu yang di dalamnya mencakup visi, misi, dan program, serta sasaran tahunan. Oleh karena itu, pembiayaan pendidikan yang terintegerasi dan komprehensif dengan rentra di sekolah dan diarahkan untuk ketercapaian tujuan lembaga sebagaimana dusah didokumentasikan.
    Tujuan utama manejemen keuangan sekolah adalah: (1) menjamin agar dana yang tersedia dipergunakan untuk kegiatan harian sekolah dan menggunakan kelebihan dana untuk dinvestasikan kembali; (2) memelihara barang-barang (aset) sekolah, dan (3) menjaga agar peraturan-peraturan serta praktik penerimaan, pencatatan dan pengeluaran uang diketahui dan dilaksanakan.
     Kerangka kerja manejemen keuangan di sekolah mencakup pengertian seperti berikut: (1) pembukuan yang cermat dan akurat, (2) pertanggung jawaban yang luwes, (3) pertukaran pengeluaran, (4) kemudahan membelanjakan uang bagi kepala sekolah. Bila tidak akan menghambat kebebasan sekolah dalam bertransaksi apa yang dibutuhkannya. (5) kebijakan keuangan dan (6) alokasi dana yang tepat.
     Kerangka manejemen keuangan di tingkat mikro (sekolah) meliputi buku catatan keuangan dan penerimaan dana sekolah. Untuk mengelola keuangan sekolah secara aman, kepala sekolah perlu memahami praktik-praktik perbankan dan memanfaatkannya. Lebih lanjut dia perlu memahami tujuan dan fungsi pembukuan dan ditindak lanjuti dengan pemeriksaan (auditing) secara berkala, sehingga terhindar penyimpangan dan kekeliruan yang idak diinginkan. Untuk mempermudah manajemen keuangan kepala sekolah dapat dibantu oleh staf di sekolah dengan prinsip jujur, transparansi dan akuntabel.


1 comment: